Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

"Sepi dan Marah, Dibalas Sunyi dan Amarah"

Karya Amalia Putri Addienisahna Sepi dan Marah, Dibalas Sunyi dan Amarah   Sepi, marah, dan gundah Kesal dan keluh kesah Hari ini sedang menanti Jiwa-jiwa yang rapuh dan lemah Sepi malah dibalas sunyi Marah malah dibalas amarah Gundah malah dibalas resah Terkadang hati yang terlalu berbaik hati, Tak tahu bahwa perlahan sedang dibuat pecah Terlalu bodoh untuk memaafkan Terlalu mudah untuk memberi   kepercayaan Terlalu percaya untuk memberi kesempatan Hingga akhirnya, Tak sadar sudah seberapa lama hatimu dikecewakan? Yakin ? kamu masih ingin bertahan?

"Kisah Rindu dan Cemburu"

 Karya Amalia Putri Addienisahna Kisah Rindu dan Cemburu     Alunan nada salah alamat Di bulu matamu yang rumput, bulirnya menggelayut. Jatuh menganak sungai di pipi yang begitu lembut. Bagai sepi diterpa ombak yang tak terlihat wujud. Sementara rindu dan cemburu pada jarak, Pagi menimang seraya mekar sebentar. Biarlah cinta begini adanya. Tak apa,  Biar sesak di dada, aku yang menahan. Layaknya kabut panas di atas secangkir kopi. Aku merunutkan perasaan di dalamnya. Meskipun ingin,  Secangkir kopi tak mampu ungkapkan   Berapa sendok gula mesti ditambahkan. Biar manisnya tak merusak harimu, Dan segenap sisa hangatnya. Tentang malam dan kopi Kita paham apa yang telah ditanggalkan cahaya. Mimpi-mimpi dan segala singgah dipejam. Aku ingin menulis sajak tentang perasaan. Kugoreskan pena atas asmara yang dirindukan. Dan memerangkapnya dalam sunyi, Agar senyum alunan nadamu abadi. Kusimpan dalam mimpi, Tak terenggut nyal